Selasa, 27 November 2012

High,Low,Open,Close


  1. High : Rekor Harga tertinggi dari saat pembukaan (open) sampai akhir (closing) periode tertentu. (contoh : pada chart periode / timeframe 5 menit, maka harga tertinggi yang terjadi selama 5 menit itu merupakan harga high) 
  2. Low : Rekor Harga terendah dari saat pembukaan (open) sampai akhir (closing) periode tertentu. (contoh : pada chart periode / timeframe daily, maka harga terendah yang terjadi selama hari itu merupakan harga low) 
  3. Open : Harga pembukaan periode tertentu. (contoh : pada chart periode / timeframe 5 menit, harga diawali dengan harga 2.0000. Maka harga open pada range 5 menit itu adalah 2.0000) 
  4. Close: Harga penutupan periode tertentu. (contoh : pada chart periode / timeframe 5 menit pada contoh di atas di akhiri dengan harga 2.0050. Maka harga close pada range 5 menit adalah 2.0050)
 Market Order
Market order berarti trader akan melakukan transaksi pada harga yang berlaku saat itu. Untuk Buy berarti membeli harga "ask" yang berlaku pada saat itu juga, atau untuk Sell berarti menjual pada harga "bid" yang berlaku pada saat itu juga

Misalnya anda akan membeli pair EUR/USD, pasar saat itu menunjukkan 1.2934/1.2938. Ini berarti broker anda mau membeli EUR/USD dari anda pada harga 1.2934 dan menjual ke anda seharga 1.2938.

 Stop Order dan Limit Order (Pending Order)
Pending order adalah order otomatis untuk membuka posisi Long / Short hanya bila harga yang anda order / pesan tercapai. Bila harga yang anda order belum tercapai, maka pending order masih akan aktif dan akan menunggu hingga harga yang anda order tersentuh. Pending order dapat dibagi menjadi 2 yaitu Pending Order Stop dan Pending Order Limit.

Bila anda hanya ingin membeli di ATAS harga sekarang, gunakan Stop Order Buy. Dan bila anda hanya ingin menjual di BAWAH harga sekarang, gunakan Stop Order Sell.

Bila anda hanya ingin membeli di BAWAH harga sekarang, gunakan Limit Order Buy. Dan bila anda hanya ingin menjual di ATAS harga sekarang, gunakan Limit Order Sell.

Contoh : Harga ASK sekarang adalah 2.0000 dan anda hanya ingin membeli (LONG) jika harga bergerak ke 2.0050 maka anda dapat menggunakan Stop Order Buy. (Ingat open buy/Long harga yang digunakan adalah harga ASK! )

Contoh : Harga BID sekarang adalah 2.0000 dan anda hanya ingin menjual (SHORT) jika harga bergerak ke 1.9950 maka anda dapat menggunakan Stop Order Sell. (Ingat open sell/Short harga yang digunakan adalah harga BID! )

Contoh : Harga ASK sekarang adalah 2.0000 dan anda hanya ingin membeli (LONG) jika harga bergerak ke 1.9950 maka anda dapat menggunakan Limit Order Buy. (Ingat open buy/Long harga yang digunakan adalah harga ASK! )

Contoh : Harga BID sekarang adalah 2.0000 dan anda hanya ingin menjual (SHORT) jika harga bergerak ke 2.0050 maka anda dapat menggunakan Limit Order Sell. (Ingat open sell/Short harga yang digunakan adalah harga BID! )

Jenis OrderBuy (Long)Sell (Short)
MarketMembeli pada harga Ask saat ituMenjual pada harga Bid saat itu
Stop Pending OrderMembeli di atas harga saat itu (Ask)Menjual di bawah harga saat itu (Bid)
Limit Pending OrderMembeli di bawah harga saat itu (Ask)Menjual di atas harga saat itu (Bid)
  1. GTC (Good Till Cancelled)
    Good Till Cancelled berarti pending order akan tetap aktif tanpa ada batas waktu, kecuali trader melakukan cancel secara manual. GTC merupakan default dari Pending Order 
  2. GTD (Good Till Date)
    Good Till Date berarti pending order akan tetap aktif hingga batas waktu yang diset 
  3. OCO (Order Cancels Other)
    Order Cancels Other berarti trader mengorder 2 pending order sekaligus. Jika salah satu pending order tersentuh, maka otomatis order lainnya akan dibatalkan
 Menghitung Profit/Loss (Keuntungan/Kerugian)
Pergerakan harga terkecil dihitung dalam satuan point/pip. Nilai dari setiap point ini bervariasi sesuai jenis pasangan mata uang (pair)jumlah contract size yang digunakan.

Contract size biasanya disebutkan dalam satuan lot, yaitu Standard lot (100.000)Mini lot (10.000), atau Micro lot (1000).

Ada 3 jenis Pasangan Mata Uang (Pair) :

  1. Direct Rates
    Adalah Pair dengan USD sebagai counter currency (USD terletak di belakang), contoh : GBP/USD, EUR/USD, AUD/USD, dan NZD/USD
  2. Indirect Rates
    Adalah Pair dengan USD sebagai base currency (USD terletak di depan), contoh : USD/JPY, USD/CHF, dan USD/CAD
  3. Cross Rates
    Adalah Pair yang tidak mengandung USD, contoh : GBP/JPY, EUR/JPY, AUD/JPY, EUR/GBP, dan GBP/CHF
Untuk mata uang Direct Rates misalnya (GBP/USD, EUR/USD, AUD/USD, dan NZD/USD) cara perhitungan profit/loss adalah sebagai berikut :

(Harga Jual – Harga Beli) x contract size x lot = Perhitungan profit / loss

Contoh :
  1. Buy 3 lot standard EUR/USD 1.2000
    Sell (liquid) 3 lot EUR/USD 1.2010

    Profit = (1.2010 - 1.2000) x 100.000 x 3 = $300
  2. Sell 1 lot standard GBP/USD 2.0001
    Buy (liquid) 1 lot GBP/USD 2.0000

    Profit = (1.2001 - 1.2000) x 100.000 x 1 = $10
Khusus mata uang yang berakhiran /USD, ada cara perhitungan mudah yaitu :
Dari kesimpulan di atas, maka berarti keuntungan 1 point untuk standard lot (100K) mata uang berakhiran /usd profitnya adalah $10. Sedangkan nilai 1 point untuk 1 lot mini (10K) adalah $1 dan untuk micro lot (1K) per point bernilai $0.1

Untuk mata uang Indirect Rates misalnya (USD/JPY, USD/CHF, dan USD/CAD) cara perhitungan profit/loss adalah sebagai berikut :

[ (Harga Jual – Harga Beli) / Harga Likuidasi ] x contract size x lot = Perhitungan profit / loss

Contoh :
  1. Buy 1 lot standard USD/JPY 110.00
    Sell (liquid) 1 lot USD/JPY 110.01

    Profit = [ (110.01 - 110.00) / 110.01 ] x 100.000 x 1 = $9.09
Untuk mata uang Cross Rates misalnya (GBP/JPY, EUR/JPY, AUD/JPY, EUR/GBP,dan GBP/CHF) cara perhitungan profit/loss adalah sebagai berikut :

{[(Harga Jual – Harga Beli) x Rate Base Currency Saat Ini] / Rate Pair Saat Ini} x contract size x lot = Perhitungan profit / loss

Contoh :
  1. Sell 1 lot EUR/GBP pada harga 0.6760 (EUR/USD merupakan base currency dari EUR/GBP, karena bagian depan EUR/GBP adalah Base Currency)
    Buy (Liquid) EUR/GBP pada harga 0.6750
    Rate EUR/USD : 1.1840

    Profit = {[(0.6760 – 0.6750) x 1.1840] / 0.6750} x 100.000 = $175,4
 Margin dan Leverage
Istilah leverage (faktor pengungkit, biasanya dalam rasio 1:50, 1:100, 1:250, atau 1:500) dalam forex margin trading berarti jika anda ingin trading sebesar $10.000, anda tak perlu menyediakan $10.000 tapi cukup ,menyediakan margin $100 (leverage 1:100) sebagai dana jaminan kepada broker anda.

Jadi margin dapat diartikan jaminan yang ditahan sementara oleh broker sewaktu anda melakukan trade. Margin akan segera dikembalikan ke account anda setelah anda menutup/liquid posisi yang anda buka.

Misalnya anda memiliki cash $1000 di broker yang memiliki Leverage 1:100. Artinya anda dapat trading dengan jumlah hingga mendekati $100.000 (atau hampir 100X lipat modal anda). Hal ini juga berarti bahwa untuk menggunakan contract size $100.000 anda memerlukan 1% margin yaitu $1000.

Contoh lain : Anda memiliki modal $500 dan broker anda memiliki leverage 1:100, maka bila anda ingin buy menggunakan 1 lot mini (10.000) maka margin yang ditahan adalah sebesar 1% dari jumlah contract sizenya (10.000) yaitu (1% x 10.000) atau menggunakan margin $100.

Artinya modal anda yang akan ditahan sementara dan dijadikan jaminan / margin oleh broker adalah sebesar $100, sisanya $400 digunakan untuk menahan loss anda.
Dan bila suatu saat anda telah melikuidasi posisi tersebut maka margin yang $100 tadi akan dikembalikan kepada anda.

Keuntungan dari leverage adalah dengan modal lebih kecil anda dapat bertrading dengan jumlah contract size / lot yang sama dengan jika anda tak menggunakan Leverage.

Atau dapat dikatakan, dengan modal yang sama besar, Anda dapat menggunakan contract size lebih besar daripada tak menggunakan Leverage. Maka dengan modal sama, anda memiliki peluang mendapatkan profit per pip yang lebih besar.

Dengan Leverage atau Tanpa Leverage ?

LeverageKebutuhan MarginMargin Yang DigunakanContract SizeProfit
1:1 (tanpa leverage)100 %$1,000$1000$0.1/pip
1:1001 %$10$1000$0.1/pip


Leverage Besar atau Kecil ?

LeverageKebutuhan MarginMargin Yang DigunakanContract SizeProfit
1:1001 %$1,000$100,000$10/pip
1:2000.5 %$1,000$200,000$20/pip
1:5000.2 %$1,000$500,000$50/pip


 Cara Perhitungan Margin

Ada 3 jenis Pasangan Mata Uang (Pair) :
  1. Direct Rates
    Adalah Pair dengan USD sebagai counter currency (USD terletak di belakang), contoh : GBP/USD, EUR/USD, AUD/USD, dan NZD/USD
  2. Indirect Rates
    Adalah Pair dengan USD sebagai base currency (USD terletak di depan), contoh : USD/JPY, USD/CHF, dan USD/CAD
  3. Cross Rates
    Adalah Pair yang tidak mengandung USD, contoh : GBP/JPY, EUR/JPY, AUD/JPY, EUR/GBP, dan GBP/CHF
Cara Perhitungan Margin Direct Rates (GBP/USD, EUR/USD, AUD/USD, dan NZD/USD):

Persentase Margin x Contract Size x Lot x Harga Sekarang = Margin

Contoh :
  1. Sell 3 mini lot GBP/USD pada harga Bid 2.0000 (Ingat open Sell menggunakan harga bid!)
    0.01 x 10.000 x 3 x 2.0000 = $600 (Leverage 1:100)
    0.002 x 10.000 x 3 x 2.0000 = $120 (Leverage 1:500) -> Kebutuhan margin lebih sedikit daripada 1:100!
Cara Perhitungan Margin Indirect Rates (USD/JPY, USD/CHF, dan USD/CAD):

Persentase Margin x Contract Size x Lot = Margin

Contoh :
  1. Buy 2 mini lot USD/JPY pada harga Ask 110.00 (Ingat open Buy menggunakan harga ask!)
    0.01 x 10.000 x 2 = $200 (Leverage 1:100)
    0.002 x 10.000 x 2 = $40 (Leverage 1:500) -> Kebutuhan margin lebih sedikit daripada 1:100!
Cara Perhitungan Margin Cross Rates (GBP/JPY, EUR/JPY, AUD/JPY, EUR/GBP, dan GBP/CHF):

Persentase Margin x Contract Size x Lot x Harga Tengah(*) Sekarang = Margin

Harga Tengah(*) = (Harga Bid + Harga Ask ) / 2

(Jangan lupa Base Currency merupakan Currency dasar yang terletak di depan pair. Misalnya pair EUR/GBP -> EUR merupakan BASE Currency, GBP merupakan QUOTE Currency)

Contoh :
  1. Buy 1 mini lot EUR/GBP pada harga Ask 0.8020 (Ingat open Buy menggunakan harga ask!)
    Harga Bid/Ask EUR/USD 1.5800/02 (karena Base Currency adalah EUR, maka harga yang dipakai adalah harga EUR/USD)

    Harga tengah EUR/USD = (1.5800 + 1.5802) / 2 = 1.5801

    0.01 x 10.000 x 1 x 1.5801 = $158.01 (Leverage 1:100)
    0.002 x 10.000 x 1 x 1.5801 = $31.60 (Leverage 1:500) -> Kebutuhan margin lebih sedikit daripada 1:100!
Dari contoh di atas tampak bahwa dengan menggunakan Leverage yang lebih besar, margin / modal yang dibutuhkan untuk jaminan adalah lebih sedikit

 Fungsi Leverage Terhadap Ketahanan Margin
Sebagai contoh deposit modal awal anda sebesar $300. Jika anda membuka 1 posisi trading mini lot (10000) membutuhkan margin : 10000 (mini lot) x 0.002 (leverage 1:500) = $20. Maka modal yang ditahan sementara sebagai jaminan (margin) untuk membuka 1 mini lot gbp/usd adalah $20. Jadi sisa margin anda untuk menahan loss adalah : $300 - $20 = $280.

Profit dari mata uang gbp/usd untuk mini lot (10000) adalah $1 per point(pip). Maka dengan contoh di atas (margin yang tersisa adalah $280) dapat dihitung kekuatan anda untuk menahan loss adalah $280 (margin yang tersisa) dibagi dengan profit per point(pip) = 1 yaitu : 280 / 1 = 280 point. Jadi kekuatan untuk menahan loss maksimal (sebelum terjadi margin call) adalah 280 point dengan asumsi mata uang yang anda gunakan adalah gbp/usd dengan profit $1/point.

Bandingkan dengan leverage 1:100 yang berarti anda harus menyediakan modal margin sebesar 10000 x 0.01, yaitu : $100 untuk membuka 1 posisi mini lot (10000) mata uang gbp/usd. Margin yang tersisa untuk menahan loss adalah 300 - 100 = 200Profit per point gbp/usd mini lot adalah $1. Sehingga kekuatan anda untuk menahan loss adalah 200 / 1 = 200 point saja.

Kesimpulannya : Leverage berfungsi melipatgandakan nilai profit anda dengan modal awal yang relatif kecil, sekaligus meningkatkan kekuatan anda menahan loss.

 Target Profit, Stop Loss, dan Trailing Stop
Target profit adalah order untuk melikuidasi suatu posisi secara otomatis pada harga tertentu ketika trader telah memperoleh sejumlah profit.
  • Bila anda Open Buy/Long maka target terletak di ATAS harga anda membuka posisi Open Buy/Long.
    (Ingat ! Open Buy/Long menggunakan harga ASK sedangkan Target maupun Stop Loss berdasarkan harga BID)

    Contoh : Buy EUR/USD 1.2000, Target Profit 1.2050 (untuk target 50 point profit)
  • Bila anda Open Sell/Short maka target terletak di BAWAH harga anda membuka posisi Open Sell/Short.
    (Ingat ! Open Sell/Short menggunakan harga BID sedangkan Target maupun Stop Loss berdasarkan harga ASK)

    Contoh : Sell EUR/USD 1.2050, Target Profit 1.2000 (untuk target 50 point profit)
Stop Loss adalah order untuk melikuidasi suatu posisi secara otomatis pada harga tertentu untuk membatasi kerugian yang mungkin terjadi jika market bergerak berlawanan dengan posisi trader.
  • Bila anda Open Buy/Long maka stop loss terletak di BAWAH harga anda membuka posisi Open Buy/Long.
    (Ingat ! Open Buy/Long menggunakan harga ASK sedangkan Target maupun Stop Loss berdasarkan harga BID)

    Contoh : Buy EUR/USD 1.2050, Stop Loss 1.2000 (untuk stop loss 50 point loss)
  • Bila anda Open Sell/Short maka stop loss terletak di ATAS harga anda membuka posisi Open Sell/Short.
    (Ingat ! Open Sell/Short menggunakan harga BID sedangkan Target maupun Stop Loss berdasarkan harga ASK)

    Contoh : Sell EUR/USD 1.2000, Stop Loss 1.2050 (untuk stop loss 50 point loss)
Stop Loss dapat juga berfungsi untuk melindungi profit yang telah anda dapatkan (lock profit). Caranya yaitu dengan mengubah posisi stop loss ke atas (untuk Buy) atau ke bawah (untuk Sell).

Contoh :
Seorang trader melakukan Open Buy pada posisi 2.0000, TP (Take Profit) pada level 2.0050, SL (Stop Loss) pada level 1.9970. Setelah beberapa saat, harga telah bergerak ke arah yang diharapkan (naik) pada posisi 2.0040. Dalam hal ini trader tersebut berada pada posisi floating profit (posisi open dan dalam keadaan profit) sebesar 40 point. Untuk melindungi profit sebanyak 20 points, trader tersebut dapat memindah stop loss pada harga open + 20 point, yaitu 2.0020. Mengapa 20 point ? Syaratnya adalah profit yang ingin anda lock, harus lebih kecil dari floating profit saat ini (20 < 40 point). Bila kemudian floating profit bergerak menjadi 60 point, trader tersebut dapat menaikkan lagi stop loss ke posisi 2.0040 untuk lock profit sebesar 40 point, dan seterusnya. Hal inilah yang menjadi dasar dari trailing stop.

Setelah menginput Take Profit dan Stop Loss, maka data tersebut akan tersimpan pada server Broker Forex. Jadi anda tak perlu khawatir dan bisa setiap saat mematikan komputer / memutus koneksi internet. Take Profit dan Stop Loss akan tetap berfungsi TANPA harus menyalakan komputer dan terhubung dengan broker forex via internet

PosisiTarget ProfitStop Loss
Buy (Long)Lebih Tinggi dari Harga Open (berdasarkan harga bid)Lebih Rendah dari Harga Open (berdasarkan harga bid)
Sell (Short)Lebih Rendah dari Harga Open (berdasarkan harga ask)Lebih Tinggi dari Harga Open (berdasarkan harga ask)

Trailing Stop adalah fasilitas yang disediakan oleh broker forex yang dapat mengubah stop loss untuk mengunci profit secara otomatis dalam kelipatan jumlah tertentu. Trailing Stop merupakan pengembangan dari stop loss.

Trailing Stop umumnya hanya akan berfungsi bila posisi trader TELAH PROFIT LEBIH DARI NILAI MINIMUM TERTENTU yang telah ditentukan broker (misalnya minimum 15 point). (PENTING: Umumnya trailing stop berjalan secara lokal pada komputer anda, bukan pada server broker! Bila komputer anda mati, trailing stop juga menjadi tak aktif)

Jadi bila anda belum profit lebih dari jumlah minimum trailing stop yang anda set, berarti posisi anda masih BERBAHAYA (kecuali anda telah menggunakan stop loss). Jadi sebaiknya anda set stop loss dahulu, kemudian bila perlu dapat ditambahkan fitur trailing stop sebagai pelengkap. Dengan menggunakan fitur ini anda akan terhindar dari loss jika profit anda telah melebihi batas minimum trailing stop.

Contoh :
Buy EUR/USD 1.2050, Stop Loss 1.2000, Trailing Stop 15 point.
Bila harga BID sekarang telah berada pada 1.2070 (telah profit 20 point) maka trailing stop akan mengubah stop loss ke harga 1.2055 (20 point profit dikurangi 15 point, yaitu profit +5 point). Artinya profit anda telah dilock 5 point (pada posisi stop loss baru yang berada pada 1.2055).

Point A : Dan bila harga ternyata bergerak turun ke 1.2055 maka otomatis akan terlikudasi pada profit 5 point. Artinya anda sudah tak mungkin loss lagi karena telah dilock.

Tetapi bila harga tidak turun (sesuai point A) melainkan harga terus naik dari 1.2050 ke 1.2095 (telah profit 45 point) maka trailing stop akan mengubah stop loss ke harga 1.2080 (45 point profit dikurangi 15 point, yaitu profit +30 point). Artinya profit anda telah dilock 30 point (pada posisi stop loss baru yang berada pada 1.2080).

 Margin Call
Margin call berarti likuidasi secara "paksa" yang dilakukan oleh broker karena account anda tak memiliki dana yang cukup untuk mengcover/menutupi posisi anda yang merugi.

Dasar untuk menentukan Margin Call biasanya ada 2 (bergantung peraturan setiap broker):
  1. Margin Level
    Sistem margin level digunakan pada platform MetaTrader. (Silahkan melakukan order dengan demo account agar anda lebih memahami perhitungan margin pada platform MetaTrader)

    Rumus perhitungan margin level adalah :

    Margin Level = Equity / Margin yang digunakan

    Equity = Margin + Free Margin + Profit - Loss

    Balance = Modal aktual saat ini (belum dikurangi profit & loss)

    Equity merupakan Balance anda setelah ditambah/dikurangi profit & loss

    Pada saat semua posisi clear (tak ada open), maka Balance = Equity. Karena Margin yang digunakan=0, Profit/Loss=0, sehingga Free Margin menjadi sama dengan Balance. (Lihat rumus Equity di atas!). Free Margin merupakan dana yang bisa anda withdraw bila ada posisi open (sisakan dana free margin secukupnya untuk menahan loss dan mencegah Margin Call)

    Misalnya broker menentukan Margin Call terjadi jika Margin Level 5% (contoh : FCMarket.com), maka bila "Margin yang digunakan" x 5% = Equity, margin call akan terjadi. (satu per satu posisi open akan ditutup otomatis oleh broker hingga dana trader cukup untuk mengcover loss).

    Pada platform MetaTrader, seorang trader tak perlu menghitung Margin Level secara manual, karena bila ada open posisi otomatis Margin Level akan nampak pada Tab “Trade” dalam satuan persen (%). Yang perlu trader lakukan adalah menjaga agar Margin Level tidak mendekati batas Margin Call broker. (misalnya 5%)
  2. Modal awal – Margin – Loss = 0
    Ada juga broker yang menentukan margin call bila Modal awal – Margin yang digunakan – Loss total = 0. (Hal ini juga dapat anda bayangkan bahwa broker tersebut menggunakan Margin Level 100% bila menggunakan cara perhitungan MetaTrader)

    Deposit modal awal sebesar $300. Jika seorang trader membuka 1 posisi trading GBP/USD mini lot (10000) membutuhkan margin : 10000 (mini lot) x 0.002 (leverage 1:500) x 2.0000 = $40. Maka modal yang ditahan sementara sebagai jaminan (margin) untuk membuka 1 mini lot gbp/usd adalah $40. Jadi sisa margin trader tersebut untuk menahan loss adalah :$300 - $40 = $260

    Bila floating loss (rugi) anda mencapai $260 maka tak ada margin / dana tersisa untuk menahan loss, sehingga satu per satu posisi anda akan ditutup otomatis oleh broker. Kemudian margin $40 yang dilock sementara sebagai jaminan untuk open 1 posisi GBP/USD tersebut, akan kembali masuk ke account anda setelah posisi tersebut clear / close sehingga margin anda tersisa $40 saja).
 Perhitungan Interest / Swap / Rollover / Bunga Menginap
Interest / Swap / Rollover / Bunga Menginap merupakan bunga yang didapat atau harus dibayar trader jika ada posisi open melebihi 1 hari trading. Batas 1 hari trading adalah jika posisi tersebut tidak ditutup hingga waktu penutupan Pasar Forex dunia, yaitu pada saat closing Pasar New York pada pukul 17.00 (waktu New York).

Untuk mengkonversi waktu New York ke waktu local anda, silahkan masuk ke : http://www.timeanddate.com/worldclock/timezone.html?n=179

Ketika melakukan trading forex, hari aktual yang digunakan adalah 2 hari ke depan. Contoh : Trading pada hari Kamis maka hari aktualnya adalah Senin (bunga dihitung 1 hari). Trading pada hari Jumat maka hari aktualnya adalah Selasa (bunga dihitung 1 hari), dan seterusnya. Sedangkan khusus untuk hari Rabu, hari aktualnya adalah 3 hari, yaitu Jumat, Sabtu, dan Minggu. (bunga dihitung 3 hari). Meskipun hari Sabtu dan Minggu pasar forex tutup, bunga dihitung 3 hari sebagai kompensasi libur trading.

Pada perhitungan bunga : Trader akan mendapatkan bunga positif jika mata uang yang dibeli memiliki suku bunga lebih besar daripada yang dipinjam

Contoh :
Pair USD/JPY. Suku Bunga USD = 5.25% , Suku Bunga JPY = 0.5%
Buy USD/JPY artinya trader membeli USD dengan cara meminjam JPY. Karena suku bunga mata uang yang dibeli (USD) lebih besar dari yang dipinjam (JPY), maka trader akan mendapatkan bunga sebesar : 5.25% - 0.5% = 4.75% Bila trader melakukan Sell USD/JPY (berarti meminjam USD dan membeli JPY), maka akan dikenakan charge sebesar : -5.25% + 0.5% = -4.75%

Contoh 2 :
Pair EUR/USD. Suku Bunga EUR= 3.75%, Suku Bunga USD = 5.25%
Buy EUR/USD artinya trader membeli EUR dengan cara meminjam USD. Karena suku bunga mata uang yang dibeli (EUR) lebih kecil dari yang dipinjam (USD), maka trader akan dikenakan charge sebesar : 3.75% - 5.25% = -1.5% Bila trader melakukan Sell EUR/USD (berarti membeli USD dan meminjam EUR), maka akan mendapatkan bunga sebesar : -3.75% + 5.25% = 1.5%

Setiap Broker forex umumnya menyediakan list suku bunga (per hari) untuk setiap pair yang digunakan. List tersebut biasanya mencantumkan bunga yang dikenakan untuk posis Buy dan Sell. (bisa dalam $ atau dalam point). Jika dalam point maka trader harus mengconvert dulu menjadi dollar dengan cara menghitung nilai per point pair yang bersangkutan.

 Teknik Hedging
Hedging adalah suatu keadaan dimana kita membuka 2 posisi berlawanan dengan mata uang dan jumlah lot yang sama. Seringkali hedging dipergunakan jika harga berbalik arah dan trader tak ingin kerugian bertambah besar tanpa cut loss (menutup posisi tersebut meskipun rugi). Pada umumnya, mereka menggunakan teknik ini tanpa stop loss. Istilah lain dari hedging adalah locking.

Contoh : Seorang trader open Buy EUR/USD 1 lot lalu harga bergerak tak sesuai harapan (turun) dan posisi masih floating loss (rugi mengambang) 20 point, trader tersebut dapat melakukan open Sell EUR/USD 1 lot pada mata uang yang sama sehingga kerugian tersebut dilock hanya 20 point. Meskipun harga bergerak ke arah manapun, floating loss tetap 20 point

 Teknik Average
Averaging adalah salah satu cara untuk meminimalkan kekalahan dengan cara membuka posisi sejenis pada level yang berbeda. Tujuan dari averaging ini adalah menggunakan rata-rata dari perbedaan level harga yang diorder untuk meminimalkan loss.

Contoh : Seorang trader open Buy EUR/USD 1 lot pada harga 2.0100, tetapi harga bergerak turun ke level 2.0000 sehingga mengalami floating loss -100 point. Trader tersebut dapat melakukan averaging dengan cara membuka posisi Buy EUR/USD 1 lot pada harga 2.0000 saat itu juga. Hal ini berarti ada 2 open posisi. Posisi pertama floating loss -100 point. Posisi kedua 0 point. (asumsi tanpa memperhitungkan spread).

Bila kemudian harga bergerak naik menuju 2.0050 maka posisi pertama floating loss -50 point, posisi kedua profit 50 point. Secara total kedua posisi tersebut impas (BEP). Ketika harga bergerak naik di atas level 2.0050. Maka berarti trader tersebut telah profit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar