Minggu, 30 Desember 2012

Analisa Teknikal Dengan Teori Elliot Wave


Ditemukan atau diciptakan oleh seorang berkebangsaan Amerika. Ralph Nelson Elliot, lahir pada tanggal 28 Juli 1871 Marysville, Amerika. Karirnya sebagai akuntan profesional membuat Elliot terbiasa dengan data, angka, dan statistik. Hal ini pula yang pada akhirnya membuat Elliott menemukan sistem analisa pergerakan harga(saham, forex, dsb) yang sekarang ini sangat populer dikalangan para trader.
Teori yang ditemukan oleh Elliot ini bukan jadi dalam sehari/bulan atau tahun. Namun telah menghabiskan sebagian besar waktu dalam hidupnya(75 Tahun).

Sistem analisa ini(teori) sekarang dikenal dengan 'Elliot Wave', yang diterbitkan dalam judul buku 'The Wave Principal'. Secara garis besar Elliot mengemukakan bahwa '
Saham, pasar diduga berperilaku kacau atau tidak menentu, padahal Tidak'. Lebih lanjut Elliot menemukan bahwa pola perdagangan di pasar selalu bergerak dalam siklus yang berulang.
Ayunan harga ke atas dan kebawah disebabkan oleh kumpulan psikologi kolektif dari trader dan ayunan ini oleh Elliott disebut dengan 'Wave' atau gelombang, dan yg menarik Elliot menyatakan bahwa gelombang ini akan berulang dalam pola-pola yang sama, dan dia yakin bila Anda mampu mengidentifikasi gelombang maka Anda dapat memprediksi kemana arah harga selanjutnya.

Apa yang dikemukakan oleh Elliot ini tak ayal membuat para trader sangat tertarik. Dengan teori ini seakan sangat mudah bagi trader untuk melihat titik-titik dimana harga kemungkinan di posisi paling mahal atau murah, atau dengan kata lain,
 hal ini memungkinkan trader untuk menangkap informasi puncak dan dasar.

Sampai disini, apa yang ada di pikiran Anda? Percayakah Anda?
 
Jika teori ini benar, seakan akan uang sudah menanti didepan mata Anda?
Tarik nafas dalam-dalam, gak perlu berandai-andai, intinya, hal ini akan menambah wawasan Anda tentunya, dan tak ada salahnya kita mengetahuinya dengan baik.

Baik, mari kita mulai 
belajar Elliott Wave.

Sebelum masuk lebih dalam,
 pertama kita harus mengenal dulu dengan apa dikemukakan Elliott tentang Fractals. Fractal juga umum digunakan di dunia matematika dan dikenal dengan "kemiripan diri / self-similarity".
Jadi Fractals adalah suatu struktur, dimana dalam struktur tersebut dapat dibagi dalam beberapa bagian lebih kecil yang memiliki sifat sangat mirip dengan keseluruhannya.

Elliot sangat menekankan peranan dari Fractals, mengapa?
 
Elliot menyatakan bahwa setiap gelombang Elliott adalah Fractals, dan mereka dapat dibagi dalam gelombang-gelombang Eliiott yang lebih kecil.

Masih bingung dengan Fractals
 ? Perumpamaan yang sederhana dan nyata adalah, dan ini bisa Anda temukan di sekitar Anda, Kerang laut adalah Fractals, Petir, Awan, bahkan serpihan salju juga merupakan fractals.

Elliott menyatakan bahwa Pasar yg bergerak dalam tren akan memiliki pola gelombang, yang dia sebut dengan pola gelombang 5-3. Dimana gelombang 5(fase pertama) akan diikuti dengan gelombang 3 untuk fase berikutnya.
Mari kita bahas satu persatu

Pola Gelombang 5-3

Pola Gelombang 5 disebut gelombang Impulse ( Impulse Wave), Gelombang ini dibagi menjadi 5 model gelombang dan disebutkan masing-masing dengan angka dan berurutan.

Gelombang 1,3,5 disebut dengan motif yang biasanya mewakili arah trend secara keseluruhan, dan gelombang 2,4 adalah koreksi.

Makna yang terkandung dari masing-masing gelombang:
Gelombang 1: Harga membuat gerakan awal ke atas. Hal ini biasanya disebabkan oleh sejumlah kecil orang (karena berbagai alasan, baik nyata atau membayangkan) merasa bahwa harga sedang murah sehingga ini adalah waktu yang tepat untuk membeli. Hal ini menyebabkan harga naik.

Gelombang 2 : Pada titik ini, cukup banyak orang yang yg semula sudah berada di gelombang asal(naik) mempertimbangkan harga sudah terlalu tinggi dan mengambil keuntungan. Mengakibatkan harga bergerak turun.

Gelombang 3 : Gelombang ini biasanya yang terpanjang dan terkuat. Dalam fase ini saham telah menarik banyak perhatian publik. Berakibat harga semakin melambung, biasanya harga akan melambung lebih tinggi dibanding pada saat gelombang 1.

Gelombang 4: Pada fase ini sebagian orang melakukan aksi ambil untung, dan merasa harga telah mahal. Namun ada sebagian orang yg masih merasa bahwa harga masih dalam tren naik(bullish), jadi gelombang ini cenderung masih lemah.

Gelombang 5: Ini adalah fase dimana harga sudah terlalu tinggi untuk dikoleksi/dibeli, dan daya yg mampu membuat harga terus naik adalah karena histeria semata.

Perlu diketahui bahwa panjang dari masing2 gelombang tidak selalu sama persis sesuai dengan perbandingan yang ada pada gambar, bisa lebih panjang atau lebih pendek, itu wajar.

Koreksi ABC

Selanjutnya Elliot menjabarkan bahwa pola gelombang 5 diatas akan diikuti dengan gelombang 3, pola koreksi ABC. Lihat pada gambar dibawah

Tren harga naik/BullishTren harga turun/Bearish 

Menurut Elliott, ada 21 pola koreksi ABC mulai dari yang sederhana sampai dengan yang paling kompleks. Wah repot ya kalau sampai ada 21 macam, gimana cara menghapalkannya. Untungnya Elliot sudahmenyederhanakan dan merumuskan ke dalam pola yang jauh lebih sederhana serta mudah untuk dipahami dan diingat-ingat. Jadi seperti apakah pola-pola koreksi tersebut:

1. Formasi ZIG-ZAG



formasi Zig-zag bergerak sangat tajam pada harga yang bertentangan dengan tren dominan. Gelombang B biasanya lebih pendek dibandingkan dengan Gelombang A dan C. Pola zig-zag dapat terjadi dua kali atau bahkan tiga kali dalam suatu fasa koreksi.

2. Formasi Flat(Datar)


formasi Flat terbentuk seperti gelombang yg bergerak ke arah samping, panjang dari masing-masing gelombang pada umumnya adalah sama. Perbedaan panjang biasanya tidak terlalu besar.

3. Formasi Segitiga (Triangles)

Formasi ini bergerak melawan tren serta terdiri dari 5 gelombang bergerak ke arah samping. Sedangkan dimensi kemiringan bisa turun, menyempit atau memperluas.

Gelombang dalam Gelombang

Seperti pada awal pembahasan diatas, disebutkan tentang fractals, yaitu struktur yg dapat dipecah dalam bagian yg lebih kecil yang memiliki pola seperti struktur secara keseluruhan. Dan hal ini berlaku pula pada teori gelombang Elliot. Anda akan menemukan gelombang 5 atau 3 yang lebih kecil di dalam sebuah pola gelombang. Lihat ilustrasi gambar dibawah ini:


Dari gambar kita dapat melihat bahwa pada gelombang 1 3 5, didalamnya terdapat pola 5, dan dari gelombang 2 4, didalamnya terdapat pola koreksi ABC(gelombang 3). Nah dari sini kita lebih mudah membayangkan dimana arti Fractal seperti yg dimaksud.
 Elliot menekankan bahwa selalu ada gelombang yg lebih kecil dari setiap gelombang, dan pola ini selalu berulang.

Elliot membagi-bagi skala gelombang menjadi :

* Grand Supercycle 
* Supercycle 
* Siklus 
* Primer 
* Intermediate 
* Minor 
* Menit 
* Minuette 
* Sub-Minuette
Dari yg terbesar Grand Supercycle sampai yg terkecil Sub-Minuette 

Nah, mari kita lihat bagaimana penerapan dan realisasi pada harga yg nyata dan sebenarnya. Lihat pada gambar dibawah ini.
 

 
Gambar diatas menunjukan 1 siklus sempurna dari elliot wave, yaitu pola 5-3 yang diikuti dengan pola koreksi ABC. Memang terlihat bahwa ada gelombang yg terbentuk secara tidak sempurna, gelombang 3 contohnya, ada sedikit koreksi didalamnya. Namun ya seperti itulah dalam kehidupan nyata. 

Bagi Anda, yg masih belum terbiasa. Membaca bentuk-bentuk/pola mungkin akan terasa sangat sulit. Namun jika Anda berlatih dan membiasakan Anda akan cepat untuk mengidentifikasi dan tak sesulit yg dibayangkan. 


Sedikit Tips supaya lebih mudah dalam membaca pola gelombang :
 


* Gelombang 3 harus lebih panjang bila dibandingkan dengan Gelombang 1 dan 5
 

* Gelombang 2 tidak akan bergerak jatuh atau lebih kecil dibawah awal gelombang 1
 

* Gelombang 4 tidak akan bergerak jatuh sampai pada akhir gelombang 1
  

Pada artikel selanjutnya akan diulas bagaimana kita bisa memanfaatkan teori Elliott ini dalam menunjang trading kita.

Belajar Teori Fibonacci


Leonardo Fibonacci lahir sekitar tahun 1170 dari seorang pedagan Italia kaya bernama Guglielmo fibonacci.

Sebagai seorang anak muda, Fibonacci sangat menggemari bidang matematika dan berhitung. Dia belajar tengtang sistem angka Hindu dan Arab, dimana dia mendapat bahwa sistem tersebut lebih sederhana bila dibandingkan sistem Romawi, serta lebih mudah dalam penghitungan.
 
Dan pada usianya yg ke 32 tahun 1202 dia mulai memperkenalkan sistem Angka(hindu-arab) ke dataran EropaFibonacci juga memperkenalkan sistem aritmatika yang masih kita gunakan sampai sekarang ini, yaitu dasar 10 digit, kosong, koma, decimal dan pecahan.

Dan masih banyak lagi model-model hitungan dan persamaan matematika yang ditemukan oleh fibonacci. Diantaranya yg kemudian 
paling dikenal adalah apa yang disebut dengan deret atau urutan fibonacci.

Deret fibonacci muncul dengan rangkaian: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144 ... 


Rangkaian angka ini diperoleh dengan dimulai angka 1 diikuti oleh 2 dan kemudian menambahkan 1 + 2 untuk mendapatkan 3. Kemudian, penambahan 2 + 3 untuk mendapatkan 5, dan seterusnya. 

Hal yang menarik adalah apabila anda menghitung rasio setelah beberapa angka pertama maka akan selalu didapatkan nilai decimal .618
Contoh: 55 / 34 = .6176
Contoh: 144/89 = .6179

Hal yang menarik berikutnya 

contoh: 34/ (1+ 1+ 2+ 3+ 5+ 8+13+ 21+34) = .38 
contoh: 89/ (1+ 1+ 2+ 3+ 5+ 8+13+ 21+34+55+89) = .38

Dari deret yang ditemukan oleh fibonacci ini secara tidak sengaja 
muncul secara nyata di alam, disadari atau tidak apabila kita menghitung cabang dari sebuah pohon maka akan didapat angka-angka fibonacci, demikian pula pada jumlah kelopak suatu bunga, seperti contoh bunga aster(rata-rata memiliki 34 atau 35 kelopak, bahkan ada yg sampai 89).
Gak percaya? ... Kapan-kapan kalau Anda sedang ada banyak waktu, iseng-iseng saja menghitung kelopak/cabang dari tanaman-tanaman yg ada di halaman rumah Anda? :)

Melihat fenomena menarik dari deret fibonacci ini, maka hal ini 
coba diterapkan dalam trading forex. Dan setelah dihitung dan dirumuskan(Anda tidak perlu susah2 mencarinya, serahkan kepada ahlinya) maka didapat nilai

Fibonacci Retracement Levels 

0.236, 0.382, 0.500, 0.618, 0.764

Fibonacci Extension Levels 

0, 0.382, 0.618, 1.000, 1.382, 1.618

Fibonacci ini sudah sedemikian populer bagi para trader. Sehingga sekarang ini hampir semua platform trading ada
fasilitas kalkulator fibonacci, yang akan secara otomatis menghitung dan tinggal pasang saja.

Fibonacci Retracement Levels
 
Fungsi dari level ini adalah sebagai informasi Support & Resistance, dimana biasanya trader akan melakukan open buy/sell setelah harga menyentuh titik-titik level tersebut

Fibonacci Extension Levels
 
Trader umumnya menggunakan posisi level ini untuk menentukan titik dimana mereka harus mengambil take profit.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
 
* Level fibonacci ini hanya bekerja dengan baik saat terjadi suatu tren
* Untuk dapat menggunakan fibonacci Anda harus menentukan ayunan/range harga terendah dan tertinggi.

Baik mari coba kita lihat 
contoh latihannya:

Suatu saat Anda melihat bahwa pair AUD/USD sedang dalam tren naik
 
 

Disini kita akan mencoba menggunakan fibonacci untuk memprediksi, kapan dan harga yang bagus untuk open buy. Caranya adalah dengan mengetahui 
fibonacci retracement level, yg perlu Anda lakukan adalah dengan menarik dari titik ayunan terendah(swing low) dan titik ayunan tertinggi(swing high).

Maka akan terlihat Seperti yang dapat Anda lihat dari grafik, tingkat retracementnya adalah 0,7955 (23,6%), 0,7764 (38,2%), 0,7609 (50,0%), 0,7454 (61,8%), dan 0,7263 (76,4%).
 

Jadi disini kita menanti suatu skenario prediksi
 bahwa harga akan turun sampai pada tingkat-tingkat retracement yang juga berarti level support. Lalu harga kembali lagi naik untuk bergerak sesuai tren semula. Nah mari kita amati pergerakan harga selanjutnya.

 

Harga bergerak melewati level 23.6%, lalu bergerak bouncing di level 28,2% namun kita lihat bahwa
 harga penutupan candle tidak bisa melewati level 38,2%, jadi besar kemungkinan bahwa ini adalah level supportKita konfirmasi beberapa saat apakah harga bergerak naik. Jika ya, segera lakukan open buy.

Terlihat bahwa prediksi kita benar, bahwa harga kembali naik mengikuti arah tren semula. 

Belajar Reversal Dan Retracement


Seandainya Anda bisa dengan mudah membedakan antara Retracement dan Reversal(Pembalikan) maka bukan tidak mungkin apabila Anda bisa membuat keuntungan dengan mudah dalam trading Anda.

Secara sederhana 
Reversal mudah dimaknai dari Arti katanya = pembalikan(Pergantian tren).
Sedangkan Retracement artinya adalah reversal sementara, atau temporary reversal.
Bisa dibilang sebuah Retracement yang kebablasan berarti Reversal :)

Bagaimana cara mengidentifikasi suatu Retracement dalam pergerakan harga(chart)

Cara pertama yang cukup populer adalah dengan menggunakan level fibonacci.
umumnya nilai atau area retracement akan berkisar di 38,2 % 50,0 % dan 61,8 % sebelum arah bergerak melanjutkan tren secara keseluruhan.
Jika pada kisaran tingkat ini mampu terlewati, kemungkinan besar akan terjadi pembalikan tren.
Untuk lebih jelasnya mari kita lihat ilustrasi gambar dibawah ini:
 
Area dengan gambar ungu adalah level retracement, pada contoh pertama Retracement terjadi hingga di kisaran 68% level fibonacci, dan pada contoh kedua pada kisaran 50% level fibonacci.
Terlihat pula di gambar bahwa retracement adalah pembalikan tren sementara, untuk kemudian mengikuti tren induk/awal(dalam contoh gambar UpTrend/Bullish)

Cara Kedua, untuk mengidentifikasi suatu retracement adalah dengan menggunakan analisa/teknik pivot point
 .
Dengan menggunakan pivot points maka trader bertumpu pada hasil kalkulasi support dan resistance, dimana biasanya ada 6 level/titik yg dihitung yaitu, S1 , S2 , S3 dan R1 , R2 , R3. S1 artinya support pertama, R1 artinya Resistance pertama, dst.

Lihat gambar dibawah ini:
 

Jadi apabila dalam tren naik harga bergerak memantul kembali keatas setelah menyentuh S1, maka ini adalah Retracement. Namun Apabila harga terus menerjang S2, lalu ke S3 maka kemungkinan besar terjadi pembalikan tren=Reversal.

Cara ketiga, mengidentifikasi Retracement adalah dengan menggunakan garis tren/TrendLine.

Dasar analisanya adalah apabila garis tren terlewati(break) maka Reversal, apabila memantul kembali itu berarti Retracement.

Kesimpulan:

* Jadi suatu pola pembalikan akan kita identifikasi pertama kali sebagai Retracement. Namun jika Retracement ini kebablasan maka yg terjadi adalah Reversal.

* Meskipun dengan metode-metode seperti yg dipaparkan diatas menunjukkan suatu pola retracement/reversal, namun tetap tidak ada yg memastikan hasil akhir saat hari ini perdagangan ditutup. 
Pengalaman dan waktu yg cukup didepan layar tetap tidak bisa digantikan yg akan membuat Anda semakin mudah dalam mengidentifikasi retracement ataupun reversal.

* Tabel
 berikut akan memaparkan perbandingan kriteria antara Reversal dan Retracement, semoga bisa mempermudah bagi Anda dalam membedakan dan mengidentifikasi.

RetracementReversal
Terjadi saat tren terbentuk dengan kuat atau setelah terjadi pergerakan harga yg kuat.Bisa terjadi kapan saja.
Bersifat sementara(jangka pendek,memantul)Bersifat final
Bersifat teknikal.Bersifat fundamental.(ada berita/kondisi real/pasar yg mempengaruhi)

Analisa Teknikal


Analisa Teknikal (technical analysis) adalah salah satu analisis atau metode pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham, valas/forex, kontrak berjangka (future contract), indeks dan beberapa instrumen  keuangan lainnya. Para analis teknikal melakukan penelitian yang mendasar terhadap pola pergerakan harga saham atau komoditas/forex/index yang berulang dan dapat diprediksi. Bahkan analisis teknikal bisa juga diartikan sebagai suatu studi utama mengenai harga, termasuk besarnya (volume) dan posisi terbuka (open interest).
Jadi pada intinya analisis teknikal merupakan analisis terhadap pola pergerakan harga di masa lampau dengan tujuan untuk meramalkan pergerakan harga di masa yang akan datang. Analisis teknikal ini sering juga disebut dengan  chartist karena para analisisnya melakukan studi dengan menggunakan grafik (chart), dimana mereka berharap dapat menemukan suatu pola pergerakan harga sehingga mereka dapat mengeksploitasinya untuk mendapatkan keuntungan.
Dalam analisis teknikal, memprediksikan pergerakan harga saham sama seperti memprediksi pergerakan harga forex/komoditas/index karena para analis hanya melihat faktor grafik dan volume transaksi saja.

Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis teknikal, yaitu :

Yaitu segala kejadian-kejadian yang dapat mengakibatkan gejolak pada bursa valas secara keseluruhan atau harga mata uang suatu negara seperti faktor ekonomi, politik fundamental dan termasuk juga kejadian-kejadian yang tidak dapat diprediksi sebelumnya seperti adanya peperangan, gempa bumi dan lain sebagainya akan tercermin pada harga pasar.
Yaitu harga valuta asing akan tetap bergerak dalam satu trend. Harga mulai bergerak ke satu arah, turun atau naik. Trend ini akan berkelanjutan sampai pergerakan harga melambat dan memberikan peringatan sebelum berbalik dan bergerak ke arah yang berlawanan.
Karena analisis teknikal juga menggambarkan faktor psikologis para pelaku pasar, maka pergerakan historis dapat dijadikan acuan untuk memprediksi pergerakan harga di masa yang akan datang. Pola historis ini dapat terlihat dari waktu ke waktu di grafik. Pola-pola ini mempunyai makna yang dapat diinterprestasikan untuk memprediksi pergerakan harga.

Bagi anda yang masih bingung dan  ingin mempelajari dan mendalami lebih lanjut mengenai grafik Candlestick dan cara penggunaannya secara lengkap dan lebih mendetail serta lebih akurat, anda bisa membeli dan mendownload video training tentang grafik Candlestick di sini. INGAT, Untuk menjadi seorang ahli analisa teknikal yang handal,penguasaan yang mendalam tentang grafik Candlestick ini merupakan hal yang mutlak karena ini merupakan salah satu tools yang sangat powerful untuk menentukan timing untuk membeli dan menjual saham. Kapan untuk masuk ke pasar dan kapan saatnya keluar dari pasar. Saya yakin tidaklah mungkin untuk mempelajari semua ini dalam waktu singkat. Bahkan bagi investor dan trader yang berpengalaman sekalipun.

Beberapa Indikator yang digunakan dalam Analisa Teknikal, antara lain :
Adalah tingkat ketahanan harga yang bergerak antara bullish (uptrend) dan bearish (downtrend). Bullish mendorong harga-harga naik, dan bearish menurunkannya. Penunjuk harga pada dasarnya bergerak menunjukkan sampai seberapa jauh harga bergerak naik atau turun. Support adalah tingkat tahanan harga dibawah harga pasar saat itu, dimana buying interest seharusnya bisa menguasai tekanan penjualan dan mempertahankan harga agar tidak jatuh. Resistance adalah tingkat tahanan harga diatas harga pasar saat itu, dimana tekanan penjualan seharusnya cukup kuat untuk menguasai tekanan pembelian dan mempertahankan agar tdak terlalu tinggi. Ketika investor mengharapkan perubahan, seringkali mereka lakukan dengan tiba-tiba. Catatan: breakout diatas level resistance disertai dengan peningkatan yang signifikan di volume tersebut.
Perkembangan level support dan resistance kemungkinan merupakan kejadian yang paling nyata dan terukur di chart harga. Penetrasi level support/resistance bisa dipicu oleh perubahan fundamental diatas atau dibawah ekspektasi investor (contohnya: perubahan pendapatan, manajemen, kompetisi dll.) atau oleh self-fullfilling prophecy (investor melakukan pembelian saat harga naik). Penyebabnya tidak sesignifikan seperti efek new expectations yang menuntun pada level harga baru.

Garis supply menunjukkan quantity (seperti: jumlah saham) dimana penjual akan melakukan aksi pada harga yang diberikan. Ketika harga naik, quantity penjual juga meningkat saat itu sehingga banyak investor ingin menjual pada harga tertinggi tersebut. Garis demand menunjukkan jumlah saham dimana pembeli ingin membeli pada harga yang diberikan. Ketika harga naik, quantity pembeli menurun saat itu sehingga sedikit investor yang mau membeli pada harga yang tinggi
Pada harga yang diberikan, chart supply/demand menunjukkan berapa banyak pembeli dan penjual. Di pasar  terbuka, garis ini secara berkala berubah-ubah. Ekspektasi investor dapat berubah dan juga harga yang ditunjukkan antara pembeli dan penjual masuk akal. Breakout diatas level resistance merupakan bukti upward shift pada garis permintaan dimana lebih banyak pembeli ingin membeli pada harga tinggi. Sama dengan kegagalan support level menunjukkan bahwa garis supply telah berubah downward Fondasi dari perangkat technical analis berdasarkan konsep supply/demand. Chart harga-harga untuk instrument financial memberikan kita penglihatan yang lebih terhadap kegiatan ini.

Mengikuti penetrasi level support/resistance, sangat umum bagi trader untuk mempertanyakan level harga terbaru. Contohnya, setelah breakout diatas resistance level, pembeli dan penjual bisa mempertanyakan validitas harga baru dan memutuskan menjual. Hal ini menciptakan fenomena yang disebut “traders remorse” dimana harga-harga kembali ke level support/resistance mengikuti breakout harga.
Price action karena periode remorse adalah krusial. 1 dari 2 hal bisa terjadi. Apakah itu consensus dari ekspektasi dimana harga baru tidak bisa dijamin , dalam hal ini harga-harga akan bergerak mundur ke level sebelumnya; atau investor akan menerima harga baru, dalam hal ini harga-harga akan terus bergerak searah penetrasi. Jika mengikuti trader’s remorse, consensus ekspektasi terhadap harga terbaru yang lebih tinggi tidak dijamin, “bull trap” (atau false breakout) klasik tercipta. Sentiment yang sama menciptakan  bear trap. Harga-harga jatuh dibawah level support sangat lama agar downtrend berkurang (atau sell short) dan kemudian bounce back diatas level support meninggalkan downtrend.
Cara yang paling baik untuk quantify ekspektasi mengikuti breakout adalah dengan mengasosiasikan volume dengan breakout harga. Jika harga-harga menembus level support/resistance dengan peningkatan yang besar pada volume dan periode trader’ remors relative low volume, hal ini menunjukkan ekspektasi baru akan terjadi (minoritas investor akan salah bertindak). Sebaliknya, jika breakout pada volume moderat dan periode “remorseful” sedang dalam level peningkatan, hal ini menunjukkan sedikit sekali ekspektasi investor berubah dan kembali ke ekspektasi aslinya. Resistance menjadi support. Ketika level resistance berhasil ditembus, levelnya berubah menjadi level support.

Satu dari dua hal yang akan terjadi ketika harga instrument financial mendekati level support/resistance. Di satu sisi, hal tersebut dapat bereaksi sebagai reversal point. Dengan kata lain, ketika harga saham jatuh ke level support, harga akan naik kembali. Sementara di sisi lain level support/resistance akan bergerak balik saat penetrasi. Contohnya, ketika harga pasar jatuh dibawah level support, level support sebelumnya akan menjadi level resistance sementara pasar kemudian kembali ke level sebelumnya

Konsep trend sangat esensial pada pendekatan technical terhadap analisis pasar. Semua perangkat yang digunakan oleh chartist- level support dan resistance, price pattern, moving averages dan trend lines dan sebagainya- memiliki tujuan dasar dalam membantu mengukur trend pasar untuk tujuan berpartisipasi dalam trend tersebut. Trend Lines: Uptrend and Downtrend

Kebanyakan orang selalu berfikir pasar selalu mengenai uptrend atau downtrend. Faktanya adalah pasar bergerak dalam 3 arah: keatas, kebawah, dan flat. Sangat penting dikenal perbedaan ini agar paling tidak pada saat yang ketiga, harga-harga bergerak flat atau datar. Tipe flat ini mencerminkan periode keseimbangan dalam level harga dimana kekuatan supply dan demand dalam kondisi relative stabil. Hal ini mendefinisikan trend gerakan menyamping (sideways trend) sebagai trendless market. Tipe perubahan ini selalunya tidak konstan, berdasarkan berita dan rumor. Perubahan seperti ini akan menciptakan trap pada bullish atau bearish market.
Ada 3 keputusan dalam menghadapi trader – apakah akan long (beli), short (jual) atau tidak melakukan apa-apa terhadap pasar. Ketika pasar naik, strategi pembelian sangat disarankan. Ketika jatuh, pendekatan kedua sangat tepat. Walau bagaimanapun, ketika pasar bergerak kesamping, pilihan ketiga-keluar dari pasar-biasanya merupakan keputusan yang bijak.
Anda bisa melihat grafik, dengan merubah hari, atau minggu sebagai frame waktu, chartist sebaiknya memutuskan arah dan durasi trend. Pasar dibentuk dari berbagai jenis trend, dan pengenalan dari trend ini akan sangat menentukan sukses atau tidaknya investasi jangka panjang/pendek.
Secara sederhana indikator dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu trendline indicator, oscillator dan momentum indicator.

1. Trendline Indicator memiliki kegunaan utama untuk mengetahui trend yang sedang terjadi dengan rentang periode yang ada (meskipun demikian trendline indicator dapat juga digunakan untuk mengetahui hal lainnya seperti support dan resistance point, dsb).
2. Oscillator Indicator memiliki ciri yang khas yaitu memiliki rentang nilai yang terbatas, biasanya 0-100. RSI, Stochastic oscillator merupakan contoh indikator jenis ini. Biasanya digunakan untuk menentukan overbought dan oversold point yang pada akhirnya akan memicu uptrend atau pun downtrend.
3. Momentum Indicator digunakan untuk mengetahui seberapa cepat akselarasi sebuah trend sehingga kita dapat mengetahui seberapa lama trend tersebut akan berlangsung.

Moving Averages adalah salah satu teknikal indicator serba guna dan yang paling umum digunakan, karena cara terbentuknya dan fakta bahwa sangat mudah dihitung dan di uji. Moving Averages adalah basis sistem untuk banyak trend mechanical. Pada dasarnya trend yang mengikuti pasar, oleh karena itu hanya memberitahukan kepada kita trend yang terjadi setelah fakta
Untuk mengetahui pergerakan selama 50 hari pada penutupan harga, harga selama 50 hari kebelakang ditambahkan keatas dan totalnya dibagi 50. Istilah bergerak/moving digunakan karena hanya harga selama 50 hari yang digunakan pada kalkulasi, untuk itu the body of the data di rata-ratakan bergerak maju setiap hari perdagangan baru. Catatan, average yang bergerak tidak bisa dihitung sebelum memiliki data periode “n”. Contohnya , kita tidak bisa menampilkan average pergerakan selama 50 hari sebelum hari ke 50 dari chart.
Moving Averages yang paling umum adalah average hari 20,30,50,100 dan 200. Setiap Moving Average menyediakan  interpretasi yang berbeda terhadap apa yang akan dilakukan instrument harga. Tidak selalu hanya ada satu frame waktu. Moving Averages dengan time span yang berbeda-beda menceritakan cerita yang berbeda-beda. Semakin pendek time span, semakin sensitive Moving Averege terhadap perubahan harga. Semakin panjang time span, sedikit sensitive atau semakin lembut Moving Average. Moving Averages digunakan untuk menegaskan arah trend dan kelembutan harga dan fluktuasi volume atau “noise” yang bisa membingungkan interpretasi.
Beberapa tipe Moving averages didalam chart:
  • Simple Moving Average (SMA)
  • Exponential Moving Average (EMA)
  • Smoothed Moving Average (SMMA)
  • Linear Weighted Moving Average (LWMA)

Strategi forex untuk trader forex pemula


Strategi forex sangat penting dijalankan untuk para trader forex supaya bisa mendapatkan keuntungan atau profit yang maksimal. Strategi forex membuat para trader forex lebih percaya diri untuk masuk ke market forex sehingga bisa membuat perhitungan dan analisa dengan baik dan benar.
Di Market forex yang selalu berubah dengan cepat jika tidak  menggunakan strategi forex itu sama saja dengan menghabiskan modal karena trading dengan mengikuti emosi dan mendapatkan sumber dari yang tidak terpecaya akan membuat kita kehabisan modal.
Ada banyak sekali  strategi forex diikuti oleh Trader forex. Mereka dapat secara luas dibagi ke dalam dua jenis strategi  yaitu strategi memaksimalkan keuntungan dan strategi meminimalkan risiko. Strategi ini berbeda dengan individu sebagai pedagang masing-masing memiliki kebutuhan yang unik dan memiliki kemampuan perdagangan yang unik. Seorang trader harus merancang strategi trading forex menurut banyak faktor seperti investasi awal nya, ukuran account, kemampuan trading, toleransi resiko, tujuan keuntungan dan lain-lain.
Untuk memaksimalkan keuntungan maka ada strategi forex yang sangat baik yaitu menggunakan leverage sebaik mungkin. Leverage dapat membuat para trader forex untuk trading dengan jumlah yang lebih besar dari dananya. Leverage yang biasa digunakan adalah 1:100 yang berarti untuk $1 dalam account trader dapat meminjam $100 dari brokernya. Untuk leverage masing-masing broker memiliki ketentuan tersendiri.
Strategi forex untuk meminimalkan kerugian adalah dengan menggunakan stop loss. Dengan adanya stop loss dapat membantu para trader forex untuk membatasi kerugian mereka dengan cara menghentikan perdagangan sesuai harga yang telah ditentukan oleh trader.

Terlepas dari strategi forex diatas ada banyak strategi forex yang lainnya seperti:

1. Memilih pasangan mata uang yang benar dan sesuai analisa.
2 Mengetahui jam perdagangan agar tahu kapan masuk dan kapan keluar trading.
3. Perhatikan news-news yang muncul setiap harinya.
4. Perdalam ilmu analisa teknikal agar  bisa membaca market dari chart sehingga bisa menjalankan strategi forex.